Pendidikan Karakter Selalu Menyertakan Allah SWT Dalam Mendidik

Pendidikan Karakter Selalu Menyertakan Tuhan Dalam Mendidik

Pertanyaan Pendidikan Karakter :

Dalam hal pendidikan karakter pada anak saya dulu pernah baca, mengapa anak kecil sering sakit? Ada yang berpendapat karena “ketika memuji anak Anda lupa untuk menyematkan nama-Nya“. Dari kalimat itu saya berusaha dan berniat dalam mendidik selalu menyertakan-Nya. Tetapi pada prakteknya, sering lupa menyertakan Allah SWT.

Terkadang ketika  melihat keaktifan anak dalam bersosialisasi, kepercayaan dirinya dimuka umum serta kelebihan yang lain. Saya memuji dia, hanya saja sering lupa mengajarkan anak untuk bersyukur atas kemampuan-kemampuannya agar tidak menjadi sombong.

Bagaimana  ya Ayah langkah-langkah agar kita tidak pernah lupa menyertakan Allah SWT dalam mendidik anak, agar anak bisa menjadi pribadi yang berakhlaq mulia dan mampu menempatkan dirinya di berbagai situasi? Terima kasih Ayah Abatasa

Jawaban :

Subhanallah, luar biasa bunda memang sangat penting kita menghadirkan Allah SWT dalam mendidik anak kita. Dalam buku 7 Jurus mendidik anak berkarakter kami tempatkan hal itu di jurus pertama yaitu senjata rahasia. Tanpa jurus ini, jurus 2 sampai jurus 7 tidak ada artinya. 

Dengan terus konsisten menyertakan sang pencipta, mudah-mudahan anak memiliki kecerdasan spiritual (Spiritual Quotien), sehingga dalam hidupnya dapat selalu khusnudzon, ketika anak sakit tidak jadi berangkat tamasya, ia akan berfikir positif “ini allah ingin saya lebih banyak waktu beristirahat mengingat Allah SWT” 

Penerapan Karakter

Bagaimana agar kita sebagai orang tua tidak lupa menyertakan Allah SWT dalam setiap mendidik anak? Kita biasakan terlebih dahulu menyertakan Allah SWT di setiap detik kehidupan sendiri. Ketika keluar rumah melihat langit, “Subhanallah langit luar biasa besarnya” , ketika ada motor yang mau menyerempet “Alhamdulillah allah masih menyelamatkan saya“. Ketika anak ngompol di masjid, “Alhamdulillah allah memberikan kesempatan saya beramal solih di masjid“, bisa dicoba? hehe..

Sebelum menanamkan pada anak, tanamkan pada diri kita terlebih dahulu, karena 1 keteladanan lebih baik dari 1000 nasehat. Anak tidak hanya belajar dari apa yang dia dengar saja, namun dia belajar dari yang mereka lihat, dengar dan rasakan. 

Tanamkan Karakter & Aqidah Sedini Mungkin

Ibarat menanam pohon, tentu kita rawat sejak pohon itu masih berupa bibit pohon. Dalam mendidik karakter anak pun, kita tanamkan akidah. Untuk menyampaikannya bisa dengan berbagai metode, bisa dengan cerita, atau pun sambil bermain peran, dan lain sebagainya. Sehingga dari semenjak dia belum bisa bicara pun sudah tahu bahwa ada dzat yang maha besar di dunia ini. Setelah tahu  langkah selanjutnya bagaimana caranya agar mencintai dan selalu ketergantungan pada Sang Maha Besar tersebut.

Baca Juga : Cara mendidik anak dari  kecil agar besar tidak merepotkan

Jika kami mempraktekan dari sejak ketika anak menginginkan sesuatu, contohnya ingin mainan. Saya bilang “Ayah sama bunda gak punya mainan dan gak punya uang, kalo aa mau mainan minta aja sama Allah. Nanti Allah bakal menitipkan uangnya ke ayah atau bunda”. Dengan begitu anak tertanam bahwa satu satunya tempat meminta hanyalah Allah SWT, bukan ayah bukan bunda atau siapapun.

Sehingga apabila kita memposisikan Allah maha segalanya, ketika anak tidak tercapai keinginan mendapatkan mainan pun ia tidak akan marah-marah kepada kita sebagai orang tua. Namun ia akan intropeksi, barangkali cara berdo’anya masih kurang baik, cara ibadahnya masih tidak tertib, atau ia masih melakukan dosa sehingga Allah SWT belum mengabulkan do’anya.

Mudah-mudahan sedikit membantu ya bun 

Bagi Ayah Bunda yang ingin bertanya tentang cara mendidik anak, pola asuh, keluarga, silahkan bisa mengisi formulir tanya ayah di link berikut

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Peserta Baru