Cara Mendidik Anak Dari Kecil Agar Besar Tidak Merepotkan

 

cara mendidik anak

Pertanyaan :

Cara Mendidik Anak Dari Kecil Agar Besar Tidak Merepotkan

Saya merasa tidak ada yang salah dalam cara mendidik anak, karena merasa dari awal sudah belajar parenting, menghadirkan Allah SWT, bisa kerjasama dengan pasangan, anak bisa dikatakan baik2-baik saja, minimal sampai balita, apakah perasaan ini namanya sombong?

Apakah ini bisa menjadi bom waktu dikala besar nanti? Bagaimana kita bisa paham lebih awal, ada sesuatu yang belum tuntas atau belum beres pada anak kita? Jangan sampai ketika anak berusia remaja malah melakukan hal hal yang masih memberatkan orang tua, contoh ketidakmampuan mengurus pekerjaan rumah atau masih menumpang dengan orang tua padahal sudah menikah.

Jawaban :

Bersyukur

Alhamdulilah bunda sudah berusaha menjadi orang tua pembelajar, mudah-mudahan Allah SWT memberikan kemudahan dalam mendidik anak anaknya. Amin

Bunda harus merasa bersyukur dengan kondisi saat ini anak baik-baik saja. Karena jika bersyukur maka Allah SWT akan menambahkan nikmatnya. Teruslah berdoa dan berusaha dalam mendidik anak ke arah yang lebih baik. 

Baca Juga : Ibu Rumah Tangga Single Parents Lelah Mendidik Anak

Adapun nanti ketika anak besar kita tidak tahu seperti apa nanti jadinya, yang jelas saat ini kita sudah berusaha maksimal memberikan pola asuh terbaik, minimal kita bisa berharap bisa memetik hasilnya di kemudian hari. Karena yang terpenting adalah proses usaha kita dalam mendidik anak, adapun urusan perubahan bukan domain kita sebagai orang tua. 

Sehingga disaat nanti anak besar terlihat sangat baik dan berhasil, kita tidak menyombongkan diri, karena memang Allah SWT memberikan qodar yang baik untuk anak kita, begitu pun ketika ternyata ketika besar anak malah berperilaku buruk, itu pun tidak lantas meratapi kegagalan, namun mungkin memang Allah SWT memiliki rencana lain yang lebih baik. 

Fokus Di Hari Ini

Jadi pesan saya fokuslah pada hari ini dimana anak masih kecil, apa yang mereka butuhkan kita cukupi. Sesuai dengan pengetahuan bunda saat ini, maksimalkan ikhtiar kita. Jika merasa kurang ilmu terus belajar bisa dengan membaca buku, artikel, mengikuti pelatihan parenting, workshop pendidikan karakter, melahap ecourse-esourse tentang psikologi anak, bergabung dengan komunitas parenting dan sebagainya.

Baca Juga : Komunitas Rumahku Berkarakter

Setelah ilmunya bertambah, terus kita praktekan dalam keseharian. Misalnya dari segi tangki cinta, isi semaksimal mungkin baik dari bunda maupun dari sisi ayahnya. Begitu pun dari segi keteladanan kita menjadi teladan sebaik mungkin bagi anak-anak. Pola asuh positif ditingkatkan, dikurangi menjadi toxic bagi anak. Praktek menjadi pendengar yang baik sehingga anak semakin nyaman dan terbuka dengan kita sebagai orang tuanya.

Siapapun di dunia ini tidak tahu apa yang akan terjadi satu jam dari sekarang. Sehingga ketika kita fokus pada pola asuh saat ini, kita tidak merasa cemas terhadap sesuatu yang belum terjadi. Yang sering menjadi masalah dalam diri kita sebagai orang tua biasanya pertama kita merasa cemas terhadap masa depan yang belum terjadi. Dan yang kedua biasanya kita merasa khawatir terhadap kejadian masa lalu yang selalu menghantui. Jadi solusinya adalah hiduplah di hari ini, detik ini.

Semoga bermanfaat ya bun !

Bagi Ayah Bunda yang ingin bertanya tentang cara mendidik anak, pola asuh, keluarga, silahkan bisa mengisi formulir tanya ayah di link berikut

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Peserta Baru